Langsung ke konten utama

Tarian Sumbawa

 Mengenal Tarian Sumbawa

Tarian Nguri

Tarian Nguri dibawakan secara berkelompok oleh penari wanita. Tarian ini menggambarkan keramah-tamahan masyarakat suku Samawa yang dicurahkan dalam bentuk gerakan tarian. Tarian Nguri merupakan tarian sebagai bentuk penghormatan dan dukungan rakyat kepada Raja Sumbawa yang telah memimpin dan menciptakan kemakmuran bagi rakyat Sumbawa.

Terinspirasi dari tradisi rakyat Sumbawa maka seniman yang berasal dari Sumbawa yaitu H. Mahmud Dea Batekal menciptakan sebuah tarian yang bernama tarian Nguri. Tarian ini dikemas dengan penuh khas dari masyarakat Sumbawa kemudian tarian ini mulai dikenal oleh masyarakt Sumbawa melalui acara budaya yang diselenggarakan disana.

Tarian Rapancar

Upaya mempercantik diri agar tampil lebih sempurna, digemari oleh setiap wanita sejak zaman lampau. Tradisi inipun dikenal pula oleh perempuan samawa. Seperti adanya tradisi “Rapancar” sebagai salah satu kelengkapan tata rias (memerahkan kuku jari tangan).

Rapancar sering dilakukan oleh para gadis ataupun ibu-ibu terutama menjelang Ramadhan dan mejadi salah satu syarat wajib bagi setiap calon pengantin, disamping Rapancar juga digunakan sebagai obat. Bertolak dari tradisi inilah kemudian lahir tarian Rapancar sebagai tarian kreasi baru. Tarian ini diramu dengan gerak lunte, rempak sisik, ulat bejengkal, tanak linting sere, nyengal, bagintik dan lain-lain, gerak – gerik dimaksud bersumber dari gerak dasar tarian Sumbawa.

Tarian Pasaji

Tarian Pasaji dengan gerakan nyema (persembahan) yang penuh santun dibawakan oleh penari perempuan dengan terampil mempersiapkan pasaji. Pasaji atau makanan yang sudah dimasak akan dipersembahan kepada Sultan Sumbawa. Gerakan dasar tarian ini memperlihatkan bagaimana tata cara mempersiapkan pasaji, tatacara meletakan pasaji, dan menyerahkannya pasaji kepada Sultan. Gerakan nyema (sembah) menjadi bagian penting dalam tarian ini. Hampir setiap perpindahan gerak diawali dan diakhiri dengan nyema. Tarian ini sangat dikenal oleh masyarakat dikecamatan Alas yang mendiami wilayah bagian barat dari kabupaten Sumbawa.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Festival Sumbawa

  Festival Pesona Moyo 2022 Siap Sajikan Pesona Sumbawa yang Luar Biasa! Indonesia punya satu daerah yang identik dengan tradisi lomba pacuan kuda-nya. Di sana, penduduknya menyebut dengan istilah “Maen Jaran”. Sudah bisa tebak belum daerah yang dimaksud berada di mana? Yap betul, Sumbawa! Tradisi lomba pacuan kuda yang Sumbawa punya ternyata bukan satu-satunya keunikan daerah tersebut. Nusa Tenggara Barat, khususnya Sumbawa, menjanjikan kekayaan potensi alam yang serba ada yang dikemas dalam sebuah  event  bertajuk Festival Pesona Moyo! Pas banget nih, karena Festival Pesona Moyo atau biasa yang disebut dengan FESMO akan kembali diadakan pada tahun 2022. Mau tau bakal ada kegiatan apa aja di Festival Pesona Moyo 2022? Temukan informasinya secara lengkap di sini!   Mengangkat tema "Feel the New Excitement"  Rasa suka cita dan kegembiraan yang dirasakan oleh masyarakat Sumbawa saat wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke rumah mereka untuk berwisata, dic...

Welcome To Sumbawa

Kabupaten Sumbawa beribukota di  Sumbawa Besar . Kabupaten ini terletak di bagian barat Pulau Sumbawa. Batas-batas wilayahnya adalah: Laut Flores dan Teluk Saleh di utara, Kabupaten Dompu di timur, Samudra Hindia di barat, serta Kabupaten Sumbawa Barat di barat. Kabupaten Sumbawa memiliki luas wilayah 8.493 km², dan jumlah penduduknya sekitar 500.000 jiwa. Wilayah Kabupaten Sumbawa juga mencakup sejumlah di antaranya Pulau Sumbawa, termasuk Pulau Moyo (pulau terbesar), Pulau Medang, Pulau Panjang, Pulau Liang, Pulau Ngali, dan Pulau Rakit. Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 Kabupaten Sumbawa resmi dimekarkan menjadi Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat, sehingga Kabupaten Sumbawa meliputi 20 Kecamatan